Yang Terhormat ibu ketua…
Yang Terhormat dewan juri..
Yang Terhormat Dosen dan Staf..
Dan Yang saya Banggakan teman-teman sekalian..
Kesehatan
merupakan hal penting bagi setiap manusia karena kesehatan adalah modal utama
bagi setiap orang dalam menjalankan segala aktivitasnya. Menjaga kesehatan
tubuh adalah hal yang harus diupayakan dengan baik agar terhindar dari berbagai
penyakit, baik itu penyakit menular maupun yang tidak.
Salah satu
penyakit menular yang masih menjadi tantangan besar di seluruh negara, termasuk
Indonesia adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang mana virus HIV ini
merusak kekebalan tubuh manusia yang akan terus berlanjut menjadi Acquuired
Immune Deficiency Syndrom (AIDS) yang merupakan sekumpulan gejala dan infeksi
yang timbul karena virus HIV.
Kementerian
kesehatan tahun 2018 tercatat 640. 443 jiwa terinfeksi HIV/AIDS. Banyaknya
Orang Dengan HIV AIDS atau yang disebut ODHA di Indonesia tentu sangat
memprihatinkan. Bukan hanya tugas dari tenaga kesehatan yang harus peduli
dengan ODHA tapi itu adalah tugas seluruh masyarakat.
Namun, kendala
dan tantangan besar yang harus dihadapi adalah stigma negatif dan diskriminasi
orang lain terhadap ODHA.
Tahan dulu
berbicara tentang stigma masyarakat diluar sana, terkadang tenaga kesehatan
saja masih salah persepsi tentang ODHA. Tenaga kesehatan yang memiliki
tugas memberikan pelayanan kesehatan
saja masih takut merawat ODHA. Apalagi berbicara masyarakat diluar sana. Bahkan
ada kasus yang sempat ramai di media sosial, seorang anak yang dikurung oleh
orang tuanya hingga akhirnya meninggal karena positif HIV. orang yang dikatakan
paling sayang dengan kita bisa setega itu.
Miris !
Negara
Indonesia, negara berkembang yang kaya dengan keragaman dan tinggi toleransi.
Tapi apakah toleransi terhadap ODHA juga tinggi ?
HIV AIDS tidak
tertular hanya dengan bersentuhan, berjabat tangan, bahkan berpelukan. Tapi
tingginya stigma negatif masyarakat terhadap ODHA yang dapat menularkan
penyakit berbahaya seakan tamparan keras bagi mereka, tidak diterima kembali ke
masyarakat dan mendapat perlakuan diskriminasi.
Seakan ODHA
dikatakan harus mempertanggung jawabkan sendiri kesalahan yang telah mereka
lakukan, apakah tidak ada toleransi untuk mereka? Yang sudah sakit, kita timpa
lagi dengan tangga penolakan dan ketakutan
Mari kita lebih
terbuka dan peduli terhadap ODHA dengan turut serta dalam upaya preventif dan
promotif dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar tidak salah
persepsi terhadap penyakit HIV AIDS.
Sebagai tenaga
kesehatan yang lebih mengetahui tentang penyakit HIV AIDS dan penularannya
harus lebih aktif dalam menurunkan stigma negatif masyarakat agar tidak ada
kekhawatiran dan ketakutan terhadap
ODHA.
Jauhi
penyakitnya bukan orangnya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar