Label

Senin, 23 Desember 2019

LOMBA PIDATO MEMPERINGATI HARI KESEHATAN NASIONAL

jangan lupa ditulis..


Kesehatan di era reformasi
LITERASI KESEHATAN MENTAL REMAJA DI  ERA 4.0
Bismillahirrahmanirraim..
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam seahtera bagi kita semua
Syalom
Om swastiastu
Namo budhaya
Salam kebajikan
Yang saya hormati ketua Yayasan STIKES ...
Yang saya hormati direktur STIKES ...
Yang saya hormati seluruh dosen ...
Yang saya hormati seluruh staf  ...
Dan yang saya banggakan seluruh teman-teman sekalian

Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan yang maha Esa, karena atas rahmatnya kita dapat berkumpul hari ini pada acara lomba pidato dengan tema kesehatan di era reformasi memperingati Dies Natalis ...
Setiap individu akan merasaka kebahagiaan dan keseahteraan bila terpenuhi kebutuhan biologis dan psikologisnya, salah satunya ialah kesehatan. Seseorang dengan raga yang sehat namun mengalami kesedihan atau kekecewaan, tentu menunjukkan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis sangat penting bagi setiap orang.
Namun yang menjadi kendala adalah masih banyak orang yang menyadari kesehatan hanya berdasarkan fisik saja melalui gejala, penyebab, dan pencegahannya. Masyarakat tidak bingung jika kesehatan fisiknya bermasalah, masyarakat tentu akan mendatangi puskemas atau rumah sakit terdekat. Namun jika kesehatan psikologis yang terganggu masyarakat justru mendatangi dokter bukan psikolog tentu hal ini kurang tepat.
Kesehatan psikologi banyak dialami oleh usia remaja khususnya bagi mereka mahasiswa yang merupakan agent of change yang banyak mengikuti berbagai kegiatan baik di lingkungan kampus maupun diluar lingkungan kampus. Perkembangan kognitifnya mampu menerima informasi secara abstrak dan rasional serta mengolah informasi dalam kehidupan sehari-hari. Remaja perempuan cenderung memiliki literasi kesehatan mental yang tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Literasi kesehatan mental bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat bahwa terdapat ancaman gangguan kesehatan mental yang masih kurang diperhatikan.
Dalam CATAHU KOMNAS Perempuan Tahun 2018 kekerasan dalam berpacaran menjadi salah satu dampak terbesar terganggunya kesehatan mental seorang remaja. Yang mana kekerasan dilakukan oleh pacar menempati posisi pertama. Perempuan yang mengalami kekerasan cenderung memiliki tekanan sehingga berdampak pada kesehatannya. 
Di era reformasi teknologi berkembang dengan pesat, khususnya penggunaan media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan memberikan efek buruk terhadap kesehatan mental remaja.
Penggunaan aplikasi yang memberikan gambaran tentang kekerasan yang terjadi dan dampak yang akan terjadi jika tidak dilakukan penanganan. Salah satunya adalah aplikasi  what’s dating violence” yang merupakan aplikasi pendidikan buatan dosen STIKES Mutiara Mahakam tentang kekerasan yang terjadi pada remaja. Dengan adanya apikasi ini diharapkan remaja khususnya perempuan seharusnya lebih cerdas dalam menjalin hubungan yang baik dan sehat dengan lawan jenisnya.
Teman-teman yang saya banggakan, sebagai remaja yang cerdas kita harus lebih baik lagi dalam menjaga kesehatan secara fisik maupun secara psikologis mengenai kesehatan mental diri masing-masing. Adapun cara yang bisa kita lakukan tentu dengan beribadah kepada Tuhan, terbuka dengan permasalahan, aktif dalam berkegiatan sosial, meminta bantuan jika merasa kesulitan, dan tentunya dengan banyak mencari tahu tentang pentingnya kesehatan mental bukan hanya berdasarkan sehat fisik.
Teman-teman yang saya banggakan..
Sebagai penutup dalam pidato saya ini, marilah kita lebih perduli dengan perempuan yang sekiranya telah mengalami gangguan kesehatan mental  dan memberikan saran yang baik bukan sekedar menyalahkan.
Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan ridhonya bagi kita semua dalam melaksanakan tugas kita sebagai mahasiswa dan anak didik dari dosen dan tentunya orang tua kita.
GERMAS !!!

Terima kasih

Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakaatuh
Syalom
Om shanti shanti shanti om
Namo budhaya
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar