Anatomi
Fisiologi Manusia
1.
Pengertian
Anatomi Fisiologi
Anatomi
adalah ilmu mengenai struktur tubuh. Kata anatomi berasal dari kata ana dan
tome, yang berarti memotong atau memisahkan. Jadi dapat disimpulkan anatomi
tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari potongan struktur tubuh manusia
tertentu secara terpisah. (Hetty dan Sagung, 2015:20)
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi
dari tubuh manusia. Sama seperti anatomi, ilmu fisiologi juga mempelajari
bidang-bidang atau organ tubuh manusia seperti neurofisiologi, kardiofisiologi
atau fisiologi reproduksi. (Hetty dan Sagung, 2015:20)
Kata anatomy berasal dari bahasa Yunani
(Greek) yang secara makna harfiah diartikan sebagai “membuka suatu potongan”.
Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian dalam (internal) dan luar
(external) dari struktur tubuh manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian
tubuh yang lainnya, sebagai contohnya adalah mempelajari organ uterus dan
posisinya dalam tubuh. Anatomi secara harfiah juga diterjemahkan pada Bahasa
Latin, dari susunan kata “Ana” adalah bagian, memisahkan dan “Tomi” adalah
irisan atau potongan. Sehingga anatomi
dapat juga dimaknai seb agai ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh
baik secara keseluruhan maupun bagian -
bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain. (Heni dan Yuni,
2017:2)
Kata physiology juga berasal dari bahasa
Yunani (Greek) yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan
fungsi utamanya. Sebagai contoh yaitu seseorang yang ingin mempelajari
fisiologi tentang bagaimana uterus bisa membesar saat kehamilan atau mengapa
dinding uterus berkontraksi pada saat persalinan. Fisiologi secara makna kata
dari Bahasa Latin, berasal dari kata Fisis (Physis) adalah alam atau cara
kerja. Logos (Logi) adalah Ilmu pengetahuan. Maka fisiologi adalah Ilmu yang
mempelajari faal atau pekerjaan atau fungsi dari tiap - tiap jaringan tubuh
atau bagian dari alat - alat tubuh dan fungsinya. Anatomi fisiologi adalah dua
hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya baik secara teoritis maupun
secara praktikal, sehingg muncul suatu konsep yaitu semua fungsi yang spesifik
dibentuk dari struktur yang spesifik. (Heni dan Yuni, 2017:2)
2.
Klasifikasi
Anatomi
Berdasarkan
aspek yang dipelajari,klassifikasi anatomi terbagi atas dua macam yaitu (1)
anatomi mikroskopik dan (2) anatomi makroskopik. Anatomi mikroskopik adalah
mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan sitology dan histology.
Sitology mempelajari suatu sel secara undividual sedangkan histologi
memperlajari suatu jaringan. Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur
yang besar yang bisa dilihat dengan mata telanjang, antara lain yaitu anatomi
permukaan (mempelajari tentang ciri-ciri dari permukaannya), anatomi regional
(mempelajari tentang fokus pada area tertentu), anatomi sistemik (mempelajari
tentang organ secara sistem pencernaan, sistem reproduksi, system
kardiovaskuler dan beberapa sistm lainnya.), serta anatomi perkembangan
(mempelajari tentang perubahan tubuh dari sudut pandang struktur). (Heni dan
Yuni, 2017:3)
3.
Klasifikasi
Fisiologi
Fisiologi
manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari tubuh manusia.
Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain yaitu fisiologi sel
(mempelajari tentang fungsi sel dan bagian – bagiannya sel), fisiologi spesifik
(mempelajari tentang suatu organ), fisiologi sistemik (mempelajari tentang
fungsi organ secara sistemik), dan fisiologi patologikal (mempelajari tentang
efek penyakit terhadap suatu organ). (Heni dan Yuni, 2017:3)
4.
Anatomi
Fisiologi Tubuh Manusia
a. Sistem
Rangka
Gambar
1
Rangka tubuh kita disusun oleh 3 jenis jaringan, yaitu jaringan tulang
keras, jaringan tulang rawan, dan jaringan ikat sendi (ligamen).Tulang penyusun
rangka, kurang lebih berjumlah 206, sesuai dengan umur. Rangka bayi yang baru
lahir dibentuk oleh 250 buah tulang, kemudian dalam perkembangan lebih lanjut
ada sejumlah tulang yang tumbuh menjadi satu. Tulang merupakan jaringan yang
hidup. Ia dapat tumbuh dan memerlukan makanan. Penyusunnyaterdiri dari sel -
sel tulang, zat kapur, fosfor,dan zat perekat (collagen). (Modul Sukiniarti,
1.6)
b. Sistem
Otot
Gambar 2
Semua sel-sel otot berfungsi untuk
berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian
besar otot - otot tersebut dilekatkan pada tulang - tulang kerangka tubuh oleh
tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Otot
rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka. Karakteristik
otot rangka adalah serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk
silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron, Setiap
serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer, Kontraksinya
sangat cepat dan kuat. Otot polos tidak berlurik dan involunter ditemukan pada dinding berongga
seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba seperti pada sistem
respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral berukuran kecil antara 20
mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil. otot jantung merupakan otot lurik, disebut juga otot serat lintang
involunter terdapat pada jantung. Otot jantung mempunyai masa istirahat, yaitu
setiap kali berdenyut. Struktur mikroskopis otot jantung mirip dengan otot
skelet. Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. Panjang
sel berkisar antara 85-100 mikron dan diameternya sekitar 15 mikron. (Heni dan
Yuni, 2017:16)
c. Sistem
Kardiovaskular
Gambar
3
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem organ untuk memindahkan zat
(nutrien seperti asam amino dan elektrolit, hormon, sel darah dll) dari dan
menuju sel-sel tubuh manusia. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis / keseimbangan). Jenis sistem peredaran darah:
sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem
peredaran darahjuga merupakan bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh
darah (sistem kardiovaskuler). Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan
sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri dari
Jantung, Pembuluh Darah, dan Saluran Limfe (Pearce,2007 Smeltzer & Bare,
2002 dalam Heni dan Yuni 2017:72)
d. Sistem
Pernafasan
Gambar 4
Sistem pernapasan atau juga
dikenal sebagai sistem respirasi terdiri dari:Paru-paru Pembuluh pernapasan
bagian atas, yamg memungkinkan masuknya udara atmosfer ke dalam sistem
pernapasan, ini melibatkan hidung (dan mulut), laring (dan faring), dan trakea
(tenggorokan).Saluran udara pernapasan bagian bawah yang memungkinkan lewatnya
udara atmosfer ke paru-paru itu sendiri, melibatkan bronkus dan bronkiolus
utama.Saluran udara pernapasan akhir yang memungkinkan pertukaran gas terjadi,
melibatkan bronkiolus pernafasan, kantung alveolar dan alveoli. Selama
inspirasi, otot-otot interkostal eksternal ditemukan antara kontraksi rusuk,
mengerakkan tulang rusuk ke atas dan keluar. Otot diafragma juga berkontraksi
dan membentuk kubah yang datar. Ini meningkatkan ruang di paru-paru dan
menyebabkan udara secara otomatis ditarik ke dalam paru-paru. Selama ekspirasi,
otot-otot interkostal eksternal berelaksasi dan tulang rusuk kembali ke posisi
istirahat mereka. Diafragma berelaksasi, kembali ke bentuk kubah aslinya. Ini
menyebabkan ruang di paru-paru menjadi lebih kecil, memaksa udara keluar dari
mereka. (Heni dan Yuni 2017:212)
Gambar
5
e. Sistem
Pencernaan
Gambar 6
Pencernaan adalah pemecahan makanan secara
mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap
oleh sel tubuh. Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, satu tabung
memanjang dari mulut ke anus, dan organ aksesori yang berhubungan, terutama
kelenjar yang terletak di luar saluran pencernaan yang mensekresikan cairan di
dalamnya. Saluran pencernaan atau alimentary tract atau alimentary canal
(saluran gastrointestinal), terdiri dari tabung panjang yang berkesinambungan
yang membentang dari mulut ke anus. Daerah saluran pencernaan meliputi rongga
mulut dengan kelenjar saliva dan tonsil sebagai, organ aksesori, Faring atau
tenggorokan, Esofagus, Lambung, Usus kecil, terdiri dari duodenum, ileum, dan
jejunum, dengan hati, kantung empedu, dan pancreas sebagai organ aksesori
utama, Usus besar, terdiri dari cecum, kolon, rektum, dan kanal anal, (lubang
anus), Anus. (Heni dan Yuni, 2017:183)
Ingesti,memasukkan makanan ke dalam tubuh,
Mengalirkan makanan sepanjang saluran pencernaan Digesti,memecah makanan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil baik secara kemis maupun mekanis
Absorbsi,menyerap makanan dari saluran pencernaan dipindahkan ke sistim
kardiovaskuler dan limfa untuk diedarkan ke seluruh tubuh Defekasi,pengeluaran
sisa makanan yang tidak tercerna keluar tubuh. (Bayu:23)
f.
Sistem Reproduksi
Gambar 7
Gambar
8
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ
genetalia dalam (interna) yang terletak didalam rongga panggul, dan organ
genetalia luar (eksterna). Organ-organ wanita ini berkembang dan matang (matur)
akibat rangsangan hormon estrogen dan progesteron. Seiring peningkatan usia atau
bila produksi hormon ovarium menurun, struktur reproduksi ini akan mengalami
atropi (ukuran mengecil). Struktur organ reproduksi ini selain didukung oleh
persyarafan yang kompleks dan luas juga didukung oleh suplai darah yang banyak.
Organ genetalia dalam ini terdiri atas vagina/liang sanggama, uterus, tuba
uterina dan ovarium. organ reproduksi pria juga terdiri atas organ genetalia
dalam (interna) dan organ genetalia luar (eksterna). Organ genetalia eksterna
ini terdiri atas penis dan skrotum (kantung zakar). Organ genetalia interna
pria terdiri atas testis, saluran reproduksi dan kelenjar kelamin. Saluran
reproduksi pada pria terdiri atas duktus epididimis, duktus deferens (saluran
sperma), vesikula seminalis (kantung sperma), dan duktus ejakulatorius (saluran
pemancaran). Saluran-saluran tersebut saling berhubungan satu sama lain
membentuk satu kesatuan saluran reproduksi. (Heni dan Yuni, 2017:189)
g. Sistem
Saraf
Gambar
9
Gambar
10
Sistem saraf adalah kumpulan dari miliaran
sel khusus dan jaringan ikat dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian sentral
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan disebut sistem saraf pusat
(SSP). Bagian di luar disebut sistem saraf tepi (perifer) (SST). Fungsi system
saraf terbagia menjadi tiga macam yaitu fungsi sensorik. Sistem saraf
menggunakan jutaan reseptor sensorik nya untuk memantau perubahan yang terjadi
baik di dalam dan luar tubuh. Informasi yang dikumpulkan disebut input
sensorik, fungsi Integritas sistem saraf memproses dan menafsirkan input
sensorik kemudian memutuskan apa yang harus dilakukan pada setiap saat. Proses
ini disebut integrase, fungsi motoric sistem saraf mengaktifkan organ efektor,
(otot dan kelenjar) untuk menimbulkan respon. Proses ini disebut output
motoric. (Rhaimundus,2016:58)
h. Sistem
Penginderaan
Gambar 11
Gambar 12
Indra ini berfungsi untuk mengenali setiap
perubahan lingkungan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indra
yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus yang berfungsi
untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Berdasarkan fungsinya,
sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor dan eksoreseptor. Interoreseptor
ini berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam tubuh.
eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor berfungsi untuk
mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di luar tubuh. (Heni dan
Yuni, 2017)
Telinga adalah suatu organ kompleks dengan
komponen-komponen fungsional penting, aparatus pendengaran dan mekanisme
keseimbangannya, terletak di dalam tulang temporalis tengkorak. Sebagian besar
telinga tidak dapat diperiksa secara langsung dan hanya dapat diperiksa dengan
tes-tes khusus. Telinga terdiri dari telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam. Telinga luar terdiri atas daun telinga, gendang telinga, dan membran
timpani. Telinga tengah terletak di rongga berisi udara dalam bagian petrosus
tulang temporal. Pada bagian ini terdapat saluran yang menghubungkan telinga
tengah dengan faring yaitutuba eustachius (saluran eustachius). Saluran yang
biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap, menelan, atau mengunyah. Saluran
ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran
timpani. Telinga dalam (interna) berisi cairan dan terletak dalam tulang
temporal di sisi medial telinga tengah. (Heni dan Yuni, 2017)
Hidung manusia dibagi menjadi dua bagian
rongga yang sama besar yang disebut dengan nostril. Dinding pemisah disebut
dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung
dilapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket. Indra
penciuman merupakan alat visera (alat rongga badan) yang erat hubungannya
dengan gastrointestinalis. Sebagian rasa berbagai makanan merupakan kombinasi
penciuman dan pengecapan. Reseptor penciuman merupakan kemoreseptor yang
dirangsang oleh molekul larutan di dalam mukus. Reseptor penciuman merupakan
reseptor jauh (telereseptor). Reseptor olfaktorius terletak di dalam bagian
khusus mukosa hidung. Di antara sel-sel ini terdapat 10-20 juta sel reseptor.
(Heni dan Yuni, 2017)
Terdapat dua jenis Otot pada lidah yaitu otot
ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya
tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu papila
filiformis berbentuk seperti benang halus, Papila sirkumvalata berbentuk bulat,
tersusun seperti huruf V di belakang lidah, Papila fungiformis berbentuk
seperti jamur. Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir
papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap
berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Bagian-bagian lidah terdiri dari bagian depan, pinggir, dan belakang Bagian
depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis, Bagian pinggir lidah,
fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam, Bagian belakang/pangkal, fungsinya
untuk mengecap rasa pahit. (Heni dan Yuni, 2017)
Mata mempunyai reseptor khusus untuk
mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah
hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata
(rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Mata adalah organ yang
mendeteksi cahaya yang paling sederhana, tidak hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya terang atau gelap.Palpebra (kelopak mata) merupakan
lipatan tipis yang bergerak dan melindungi orbita. Fissura palpebra merupakan
lubang bentuk elips di antara palpebra superior dan palpebra inferior, tempat
masuk ke dalam sakus konjungtiva. Glandula sebasea akan bermuara langsung dalam
folikel bulu mata. (Heni dan Yuni, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Chalik, R. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Heni dan Yuni. 2017. Anatomi Fisiologi Bahan Ajar Kebidanan. Jakarta: Kemeterian
Kesehatan Republik Indonesia
Sagung dan Heti. 2017. Histologi dan Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Kusuma, B. 2015. Anatomi
Tubuh Manusia. (http://dosen.stikesdhb.ac.id/bayu/wp-content/uploads/sites/6/2015/04/ANATOMI-TUBUH-MANUSIA-Copy.pdf,
diaksses tanggal 13 september 2018 pukul 15:20)
Sukiniarti. 2014. Tubuh Manusia. ( http://repository.ut.ac.id/4329/2/PEBI4415-M1.pdf,
diakses tanggal 13 september pukul 15:56)
Tim Klinik Terapi. 2011. Anatomi dan Fisiologi. (http://staffnew.uny.ac.id/upload/131405898/pendidikan/ANATOMI+FISIOLOGI.pdf,
diakses tanggal 13 september 2018 pukul 14:53)