PARADIGMA ASUHAN
KEBIDANAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Konsep
Kebidanan tanpa ada halangan suatu apapun. Kami ucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing dan
kepada teman–teman yang memberi masukan, motivasi, dan mendukung dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini berisi penjelasan tentang Paradigma Asuhan
Kebidanan mulai dari pengertian paradigma asuhan kebidanan, komponen paradigma
kebidanan, dan manfaat paradigma dengan asuhan kebidanan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Kebidanan. Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang Paradigma Asuhan Kebidanan.
Samarinda,
21 September 2018
Penulis

Halaman Judul..................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar
Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A. Pengertian
Paradigma Asuhan Kebidanan......................................................... 3
B. Komponen
Paradigma Kebidanan...................................................................... 3
C. Macam-macam
Asuhan Kebidanan.................................................................... 6
D. Manfaat
Paradigma Dikaitkan Dengan Asuhan Kebidanan............................... 9
BAB
III PENUTUP................................................................................................. 11
A. Kesimpulan......................................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Pada
saat ini masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah kesehatan
yang terjadi pada kelompok Ibu dan Anak. Masalah kesehatan Ibu danAnak masih
tetap menempatkan posisi penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia
yang paling hulu yaitu periode kehamilan, persalinan dan tumbuh kembang anak. Keselamatan
dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang paling utama
bagi bidan. Bidan, dalam memberikan pelayanan kesehatan, bertanggung jawab dan
mempertanggung jawabkan praktikntya sehingga diperlukan bidan yang mempunyai
pengetahuan dengan cara pandang yang baik. Dalam konsep kebidanan kita mengenal
adanya istilah paradigma dan asuhan kebidanan. Paradigma berarti pandangan
hidup, pandangan suatu disiplin ilmu/profesi. Sedangkan istilah asuhan
kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam
pelayanan yang diberikan kepada klien yang memiliki kebutuhan dan atau masalah
kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga, kesehatan
reproduksi ,dan pelayanan kesehatan masyarakat). Dalam penjelasannya paradigma
dan asuhan kebidanan memiliki keterkaitan atau timbal balik.
Paradigma
merupakan suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggidan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat,
memikirkan, memberi makna,menyikapi dan memiliki tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia
dengan diterapkannya paradigma asuhan kebidanan memiliki fungsi dankegiatan
yangn menjadi tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanankepada klien yang
mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidangkesehatan Ibu di masa hamil,
persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana.
Dalam
konsep kebidanan, paradigma dan asuhan kebidanan memiliki peran yang berkaitan.
Namun masih banyak sebagian orang yang belum mengetahui keterkaitan keduanya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai
keterkaitan keduanya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian Paradigma Asuhan Kebidanan?
2. Apa saja Komponen Paradigma Asuhan Kebidanan?
3. Apa saja macam-macam Asuhan Kebidanan?
4. Apa saja manfaat Paradigma Dikaitkan Dengan
Asuhan Kebidanan?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Paradigma Asuhan
Kebidanan
2. Mengetahui Paradigma Asuhan Kebidanan
3. Mengetahui Macam-macam Asuhan Kebidanan
4. Mengetahui Manfaat Paradigma Dikaitkan Dengan
Asuhan Kebidanan

PEMBAHASAN
A. Pengertian Paradigma
Asuhan Kebidanan
Paradigma berasal dari bahasa Latin atau
Yunani, paradigma yang berarti model atau pola. Paradigma juga berarti
pandangan hidup, pandangan suatu disiplinilmu atau profesi paradigma. Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang
sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif
seseorang mengenai realita dan akhirnya akan menentukan bagaimana sesorang
menggapai realita itu. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan
dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh
pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik
antara manusia,wanita, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kebidanan serta
keturunan
B. Komponen Paradigma Kebidanan
1.
Manusia/Wanita
Seorang
bidan harus mempunyai pandangan bahwa seorang wanita adalahseorang manusia,
sedangkan manusia adalah makhluk bio–psiko–cultural–spiritual yang utuh dan
unik.-Bio artinya wanita adalah makhluk biologis yang memerlukan
kebutuhansesuai dengan tingkat perkembangannya untuk kelangsungan hidup. Psiko
artinya wanita mempunyai sisi kejiwaan harus diperhatikan dalamsetiap
memberikan pelayanan. Sosio artinya wanita adalah makhluk yang selalu
berinteraksi denganorang lain dan membutuhkan orang lain. Kultural artinya
wanita adalah makhluk yang berbudaya atau memilikikebiasaan–kebiasaan
tertentu.Spiritual artinya wanita adalah makhluk yang secara fitrah akan
selalumembutuhkan tuhan sebagai sandaran. Utuh artinya pandangan kita kepada
seorang wanita sebagai makhluk bio–psiko–sosio–cultural
dan spiritual etrsebut harus dipandang secaramenyeluruh, tidak bias hanya
dipandang dari segi biologisnya saja, ataupsikologisnya saja karena sisi
tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Unik
artinya wanita adalah makhluk yang berbeda antara satu denganyang lain, baik
dari segi bio, psiko, sosio, cultural maupun spiritualnya.Selain itu bidan
harus punya pandangan bahwa wanita khususnya ibu adalahseorang yang akan
melahirkan penerus generasi keluarga dan bangsa sehinggakeberadaan wanita yang
sehat jasmani dan rohani serta social sangat diperlukan.Wanita juga seorang
pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusiasangat ditentukan
oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalam keluarga. Parawanita di masyarakat
adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraankeluarga. Lingkungan
merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalaminteraksi individu
pada waktu melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan tersebutmeliputi lingkungan
fisik, lingkungan psikososial, lingkungan biologis danlingkungan budaya.
Lingkungan psikososial meliputi keluarga, komuniti danmasyarakat. Ibu selalu
terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komunitimaupun masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dankompleks yang telah
dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial. Masyarakatadalah lingkungan
pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga,kelompok dan
komuniti yang mempunyai tujuan atau sistem nilai, ibu/wanitamerupakan bagian dari
anggota keluarga dan unit komuniti. Unik artinya wanita adalah makhluk yang
berbeda antara satu denganyang lain, baik dari segi bio, psiko, sosio, cultural
maupun spiritualnya.Selain itu bidan harus punya pandangan bahwa wanita
khususnya ibu adalahseorang yang akan melahirkan penerus generasi keluarga dan
bangsa sehinggakeberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta social
sangat diperlukan.Wanita juga seorang pendidik pertama dan utama dalam
keluarga. Kualitas manusiasangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari
wanita/ibu dalam keluarga. Parawanita di masyarakat adalah penggerak dan
pelopor peningkatan kesejahteraankeluarga.
2.
Lingkungan
Lingkungan
merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalaminteraksi individu
pada waktu melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan tersebutmeliputi lingkungan
fisik, lingkungan psikososial, lingkungan biologis danlingkungan budaya.
Lingkungan psikososial meliputi keluarga, komuniti danmasyarakat. Ibu selalu
terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komunitimaupun masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dankompleks yang telah
dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial. Masyarakatadalah lingkungan
pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga,kelompok dan komuniti
yang mempunyai tujuan atau sistem nilai, ibu/wanitamerupakan bagian dari
anggota keluarga dan unit komuniti.
3.
Kesehatan
Terdapat
“perilaku”, yaitu: hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik
fisik,mental, dan social serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Sehat
bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan proses yaitu,proses adaptasi
individu yang tidak hanya terhadap fisik tetapi jugaterhadap lingkungan social.
Wujud: dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan
Karakteristik sehat
1.
Merefleksikan perhatian
pada individu sebagai manusia.
2.
Memandang sehat dalam
konteks eksternal dan internal
3.
Sehat diartikan sebagai hidup
yang kreatif dan produktif.
4.
Kebidanan
Pelayanan
kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatanyang diberikan
oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukansecara
mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan kebidanan diarahkan
untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam
rangkatercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Sasaran pelayanan
kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yangmeliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.Pelayanankebidanan dapat
dibedakan menjadi: Layanan primer ialah layanan yang dilakukan yang sepenuhnya
menjaditanggung jawab bidan.b.Layanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan
oleh bidan sebagaianggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau
salah satudari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan Layanan rujukan
adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangkarujukan ke sistem layanan
yang lebih tinggi atau sebaiknya yaitupelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam
menerima rujukan dari dukunyang menolong persalinan, juga layanan yang
dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas peleyanan kesehatan lain secara
horizontal maupunvertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu
sertabayinya.
C. Macam-Macam Asuhan Kebidanan
1)
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Kehamilan merupakan saat yang
menyenangkan dan dinanti-nantikan oleh ibu dan keluarganya. Semua ibu
menginginkan kehamilan maupun persalinannya berjalan aman, lancar dan normal,
tetapi kehamilan dapat juga menjadi saat kegelisahan dan keprihatinan. Hubungan
yang serasi dan saling percaya harus dimiliki baik penolong maupun pasien.
Tujuan : Agar bidan mampu
memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan berstandar pada ibu
dimasa hamil dengan memperhatikan riwayat ibu selama hamil, kebutuhan dan
respon ibu serta mengidentifikasi penyakit-penyakit yang ada dan
mengantisipasinya.
Hasil yang diharapkan : Terlaksananya asuhan kebidanan
yang bersifat rutin maupun segera pada saat ibu hamil (trimester I s/d III). Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin (280 harià 40 mingguà 9 bulan 7 hari).
Dibagi dalam 3 Triwulan/
Trimester :
Trimester I àkehamilan sampai dengan 14
minggu.
Trimester II àkehamilan 14 minggu s/d 28
minggu.
Trimester III à kehamilan 28 minggu s/d 36
minggu dan sesudah 36 minggu.
Kehamilan melibatkan perubahan
fisik maupun emosional dari ibu dan perubahan sosial didalam keluarga.
Pemeriksan kehamilan, minimal 4 kali kunjungan :
1) Satu kali
pada triwulan/ trimester pertama.
2) Satu kali
pada triwulan/ trimester kedua.
3) Dua kali
pada triwulan/ trimester ketiga.
Standar minimal asuhan adalah 7 T, yaitu :
1)
Timbang berat badan.
2)
Ukur tekanan darah.
3)
Ukur tinggi fundus uteri.
4)
Imunisasi TT.
5)
Pemberian tablet besi (minimum 90 tablet selama hamil).
6)
Test terhadap PMS (penyakit menular seksual).
7)
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
2)
Asuhan
Kebidanan pada Ibu Bersalin
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Tujuan : Memberikan
asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada ibu bersalin
dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, kebutuhan dan respon ibu
serta mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama proses persalinan.
Hasil yang
diharapkan : Terlaksananya asuhan segera/ rutin pada saat ibu bersalin (kala I
s/d kala IV). Proses persalinan terdiri
atas 4 kala, yaitu :
a. Kala I : Waktu untuk pembukaan
serviks sampai menjadi pembukaan lengkap (kala pembukaan).
b. Kala II : Kala pengeluaran janin.
c. Kala III : Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri (kala uri).
d. Kala IV : Mulai dari lahirnya uri sampai dengan 2 jam post partum (kala pengawasan).
3) Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulihnya alat kandungan pada keadaan
normal yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari.
Tujuan : Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada ibu nifas
dengan memperhatikan riwayat selama kehamilan, dalam persalinan dan keadaan
segera setelah melahirkan.
Hasil yang diharapkan : Terlaksananya asuhan segera/ rutin pada ibu nifas. Masa nifas dibagi dalam 3
periode yaitu :
a.
Puerperium
dini : Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
b.
Puerperium
intermedial : Kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.
c.
Remote
puerperium : Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
4) Asuhan Kebidanan pada Bayi baru Lahir Normal
Tujuan Memberikan asuhan yang kuat dan terstandar pada bayi baru lahir
dengan memperhatikan riwayat bayi selama kehamilan, dalam persalinan dan
keadaan bayi segera setelah dilahirkan.
Hasil yang diharapkan : Terlaksananya asuhan segera/ rutin pada bayi
baru lahir.Bayi baru lahir dapat dibagi
menjadi :
a.
Bayi normal
(sehat) memerlukan perawatan biasa.
b.
Bayi gawat
(high risk baby) memerlukan penanggulangan khusus seperti adanya asfiksia dan
perdarahan.
5) Asuhan Kebidanan pada Neonatus Sakit
Tujuan : Memberikan asuhan yang adekuat dan profesional serta terstandar
pada bayi umur 0-28 hari tanpa memperhatikan/ menghiraukan umur kehamilan atau
berat badan lahir, yang kegawatannya bervariasi yang memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mengalami kematian atau menjadi sakit dan membutuhkan perawatan
yang spesifik..
Hasil yang diharapkan : perlaksananya asuhan segera/ rutin pada neonatus
resti
D. Manfaat Paradigma Dikaitkan Dengan Asuhan
Kebidanan
Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi
ibu dananak, yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan profesional
lainnya. Bidanadalah praktisi yang memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dan
bersalin yangnormal, asuhan terhadap kasus gangguan pada sistem reproduksi
wanita, sertagangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan kewenangannya.
Bidan harusselalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi peningkatan
kebutuhankesehatan kliennya (ibu dan anak).Tugas bidan adalah memberi pelayanan/asuhan
kebidanan. Pelayanan/asuhankebidanan berfokus pada ibu dan anak balita. Sesuai
dengan kewenangannya, bidandapat melakukan pelayanan/asuhan pada kasus-kasus
patologis. Pelayanan yang bermutu, Asuhan sesuai kebutuhan, kepuasan klien, peningkatan
kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan, dan menurunkan AKI dan AKB

PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan
pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan
cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara
manusia,wanita, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kebidanan serta keturunan
2. Komponen paradigma
kebidanan antara lain manusia atau wanita, lingkungan, keseatan, kebidanan.
3. Macam asuhan kebidanan
antara lain asuhan kehamilan, asuhan persalinan, asuhan bayi baru lahir, asuhan
nifas
4.
Manfaat paradigma dalam asuhan kebidanan yang
mana
bidan harus memberi pelayanan/asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan anak
balita. Sesuai dengan kewenangannya, bidan dapat melakukan pelayanan atau
asuhan pada kasus-kasus patologis.
B. Saran
Agar seluruh bidan menjunjung tinggi paradigma asuhan kebidanan
dalam tugas sebagai seorang tenaga medis kesehatan bidan karena paradigmaa
sangat berpengaruh terhadap sudut pandang cara kerjaa bidan
DAFTAR PUSTAKA
Narulita, Rury. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Widhy. Endah. 2016. Konsep Kebidanan dan Etikolegal
Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Khatrina. 2013. https://www.scribd.com/document/110683041/Memahami-Paradigma-Asuhan-Kebidanan (diakses tanggal 21 September 2018 Pukul 14:20)
Saadi, yasheive. 2012. https://www.scribd.com/doc/32906631/PARADIGMA-KEBIDANAN (diakses tanggal 21 September 2018 Pukul 15:10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar